Wednesday, September 2, 2015

Big Data adalah ...

Beberapa hari ini saya sedang ngoprek server data kepegawaian. Terlintas di benak saya, data kepegawaian ini sebegitu banyaknya apakah bisa dikatakan sebagai big data. Lalu apa itu big data yah? Jadi inget beberapa waktu yang lalu, pernah membaca artikel terkait tren big data. 'Big Data', pastinya banyak di antara kita yang masih asing dengan istilah tersebut. Namun belakangan ini istilah 'Big Data' menjadi topik pembahasan dominan di bidang industri teknologi dan informasi (TI) dunia. Beberapa waktu ini saya tertarik juga dengan hal ini, berkaca dari dunia online dan social media terkait pemahaman terhadap definisi big data itu sendiri.

Terminologi Big Data memang akhir-akhir ini makin sering kita dengar dimana-mana, online maupun offline, dan tidak hanya yang berhubungan dengan komputer saja. Sebetulnya pengertian Big Data itu sendiri bukanlah hal yang rumit, namun hype yang muncul disekitarnya seringkali membuat kita jadi kebingungan. Mari kita telaah sedikit.

Apa sih Big Data?


Data dalam terminologi IT memiliki pengertian sesederhana data yang tersimpan dalam komputer perusahaan Anda. Pada saat istilah Big Data jadi populer maka kini data yang ada didalam komputer perusahaan Anda tersebut jadi disebut Big Data, dan pengertiannya meliputi sampai dengan tiap-tiap data tentang organisasi yang tersimpan sampai saat ini. Termasuk data-data yang tersimpan di cloud dan bahkan bookmarked URL yang tersimpan pada browser. Perusahaan Anda mungkin saja belum mendigitalisasi data mereka. Anda bisa jadi belum menstrukturisasi semua data tersebut. Namun demikian semua data-data berbentuk digital, dokumen, terstruktur ataupun belum terstruktur pada perusahaan Anda saat ini disebut dengan Big Data.

Awalnya Big Data adalah sebuah sistem teknologi yang diperkenalkan untuk menanggulangi 'ledakan informasi' seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet. Pertumbuhan perangkat mobile dan data internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.

Berbagai jenis data, mulai data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga bentuk data-data lainnya membanjiri sistem komputasi. Tentunya hal ini perlu jalan keluar. Dan Big Data adalah solusi yang kerap digaungkan beberapa waktu belakangan ini.

Secara singkat pengertian Big Data itu adalah seluruh data, apakah sudah dikategorisasi maupun belum, ada di server maka secara kolektif akan disebut BIG DATA. Seluruh data tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan hasil yang bermacam-macam menggunakan beragam tipe analisis. Bukan berati semua analisis akan menggunakan seluruh data. Setiap analisis akan menggunakan bagian dari Big Data untuk menghasilkan kesimpulan dan prediksi yang dibutuhkan.

Esensi dari Big Data adalah data yang dianalisis untuk mendapatkan hasil yang bisa digunakan untuk memprediksi dan juga untuk keperluan-keperluan lainnya. Saat kita menggunakan terminologi Big Data maka perusahaan atau organisasi Anda akan langsung dihubungkan dengan teknologi informasi tingkat tinggi untuk bisa mendapatkan hasil yang berbeda-beda menggunakan data yang sama yang disimpan secara sengaja selama bertahun-tahun.

Sementara itu IBM di situs resminya mendefinisikan Big Data ke dalam tiga istilah yaitu volume , variety , dan velocity. Volume di sini berkaitan dengan ukuran media penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak terbatas. Sementara variety berarti tipe atau jenis data yang dapat diakomodasi. Sedangkan velocity dapat diartikan sebagai kecepatan proses.

Di sektor bisnis Big Data, Google bisa dikatakan sebagai pelopor. Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California itu di tahun 2006 sempat memperkenalkan Google Bigtable. Bigtable merupakan sistem database berskala besar dan cepat yang digunakan Google untuk mengolah berbagai jenis data dari berbagai layanan, termasuk data dari layanan mesin pencari berbasis internet milik mereka.

Setelah Google, jejaring sosial milik Mark Zuckerberg, Facebook, pun menerapkan sistem database sejenis untuk menangani melonjaknya pengguna layanan mereka. Dengan teknologi Big Data, Facebook tak pernah kesulitan untuk menangani peredaran data yang melonjak drastis dalam enam tahun terakhir yang berasal dari 1 miliar pengguna jejaring sosial mereka.

sumber

No comments:

Post a Comment