Monday, November 28, 2016

Konsisten, Presisi, Up to Date

Akhirnya touchdown juga di Narita, untuk mengikuti short course terkait pengumpulan data sensus perikanan. Selain itu juga pengalaman pertama kali keluar negeri. Lumayan juga perjalanan dari jam 6 pagi sampai sana jam 5 sore waktu Jepang. Melelahkan juga. Tapi apapun itu mari kita nikmati, lha jarang-jarang kita bisa keluar negeri gratis. Disini kita banyak belajar terkait tentang statistik perikanan dan sensus perikanan yang telah sukses dilaksanakan oleh Jepang. Jangan dipikir kita lagi piknik yah. Hahahahhaaha

Story
Pada awalnya, sudah banyak ajah pikiran dalam perjalanan ke Jepang ini. Dimana cuaca masuk ke musim gugur ke musim dingin. Pasti brrrrrrr, dingin banget. Habis itu ninggalin anak dan istri beberapa minggu disana, dan persiapan pakaian dan lain-lain. Setelah waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Emang benar disana disambut oleh temperatur yang dingin bukan disambut oleh kehangatan. Hahahahahah. Suhu mencapai 15 derajat Celcius dan angin yang dingin banget. Biasa kena panas matahari, disana malah kenan angin dingin bisa masuk angin nich. Tapi apapun itu semoga persiapan berjalan lancar. Di sini saya mempunyai misi untuk belajar aplikasi apa saja yang dipakai dan teknologi yang digunakan, supaya bisa diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari kami di kantor.
Dari pengalaman selama disana, banyak metode yang dipakai / diterapkan dalam pengiriman data. Sungguh menarik dimana, mereka tidak terlalu menggunakan teknologi yang canggih atau mutakhir. Tetapi menggunakan teknologi yang mudah. Seperti gambar berikut ini


gambar 1

gambar 2

Pada kedua gambar diatas ini dapat kita ketahui bahwa mereka ketika melakukan tender ikan dengan menggunakan kertas yang akan dibaca oleh mesin scan (gambar 2) dengan teknologi OCR yang kemudian hasilnya ditampilkan ke komputer (gambar 1). Hasilnya adalah data tender yang dilakukan oleh pelabuhan tersebut menjadi data produksi harian saat itu. Semuanya itu akan disimpan dalam server yang terdapat di pelabuhan tersebut dapat diolah kembali dan dikirim ke prefektur  ketika dibutuhkan data untuk survei atau sensus.

Hasil tender dapat ditampilkan langsung sesuai dengan gambar dilayar diatas. Sehingga nelayan dapat mengetahui juga langsung hasil yang diperoleh pada saat itu juga.
Untuk melakukan input data dilakukan dibagian lain, dengan menggunakan aplikasi berbasis desktop yang dibangun oleh pengelola pelabuhan itu yaitu koperasi perikanan tersebut.

Dari gambar diatas merupakan contoh aplikasi input data yang ada di setiap pelabuhan yang dikelola oleh koperasi perikanan tersebut.

Kesimpulan
Dari pengalaman saya selama di Jepang ini, sedikit banyak saya mengetahui bahwa mereka menggunakan teknologi yang tidak terlalu canggih. Disini presisi, konsisten dan update data yang diperlukan sehingga nantinya mampu mendukung kebijakan pemerintah.

No comments:

Post a Comment