Dalam artikel POC proxy sebelumnya, ada hal yang ingin dikupas lebih lanjut. Proxy adalah sebuah server/aplikasi yang berguna sebagai gateway dari client ke internet. Disini fungsi proxy sebagai jembatan antara network internal dengan internet. Web server yang menerima request dari proxy server akan menterjemahkan request-request yang diberikan oleh proxy server tersebut seolah-olah request tersebut datang secara langsung dari komputer client atau bukan dari proxy server.
Kegunaan proxy yang utama adalah untuk melakukan caching. Dianalogikan sebagai berikut, A sedang mengakses alamat web www.x.com, tak lama kemudian B mengakses situs yang sama. Si B tak perlu langsung ke halaman situs cukup mengambil halaman yang telah disimpan di proxy, hasil dari A yang sebelumnya sudah mengakses halaman tersebut. Biasanya cache ini disimpan ke dalam harddisk server, yang akan mempermudah/mempercepat dalam mengakses oleh computer client.
Kembali lagi ke perangkat yang sedang diuji coba. Secara datasheet sih mencukupi untuk menghandle untuk seluruh gedung. Tetapi ketika masuk ke live/produksi, agak ngap menurut saya proxy. Dimana active session dari seluruh user sampai membuat proxy ini sedikit bekerja ekstra keras. Secara mendasar koneksi sedikit terganggu (agak lambat sedikit sih). Topologi yang dipake kira-kira sebagai berikut
Dalam topologi ini, proxy menghandle sekitar 3500 user dengan backbone bandwidth sebesar 1Gbps. Topologi ini mengingatkan pada percobaan sebelumnya, dimana sudah berapa kali membangun proxy tapi hasilnya selalu sukses (gagal total maksudnya). Solusi sih akhirnya berpikir sederhana ajah. Gimana kalo kita beli perangkat tersebut menjadi 3 (sesuai kebutuhan ya)? Apakah mampu menyeselasikan masalahnya? Ato dengan memakai perangkat yang lebih murah?
Seiring berjalannya waktu proxy pun tidak hanya menangani cache saja, bisa sampai filter. Filtering nya bisa pengguna, content dan waktu akses.
sumber : berbagai sumber & pengalaman sendiri
No comments:
Post a Comment